Rabu, 31 Agustus 2011

^ 6 Untuk Kulit Tampak Cerah^

1. JerukSemua jenis buah jeruk, termasuk jeruk bali, merupakan sumber vitamin C yang memiliki banyak manfaat untuk kulit. Vitamin C meningkatkan produksi kolagen dan elastin dalam tubuh kita, yang berfungsi untuk mengurangi kerutan dan menghambat penuaan kulit. Ia juga dipercaya dapat memperlambat produksi melanin, pigmen yang membuat kulit terlihat lebih gelap. Usahakan mengkonsumsi jeruk segar satu kali dalam sehari. Selain jeruk, tomat juga merupakan buah yang kaya vitamin C.


2. Sayuran berwarna merah dan hijauBayam, wortel, brokoli, dan kawan-kawannya mengandung banyak beta-carotene yang berfungsi sebagai antioksidan untuk kulit. Selain mencegah kerusakan sel, beta-carotene juga akan diubah oleh tubuh menjadi vitamin A yang berguna untuk memerangi jerawat, memproduksi sel kulit baru, dan membuat warna kulit terlihat cerah dan muda. Akan lebih baik jika vitamin A kita dapatkan langsung dari makanan dan bukan dari suplemen vitamin, karena kelebihan vitamin A justru dapat mengganggu kesehatan kita.

3. IkanMakhluk air ini kaya akan asam lemak Omega-3 yang merupakan resep utama untuk kulit yang cerah cemerlang. Selain itu, mengkonsumi sarden, tuna, atau salmon yang kaya protein dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan polusi. Protein yang terkandung di dalamnya membantu reproduksi sel dan membuat kulit terlihat bercahaya.

4. AlpukatAlpukat adalah sumber vitamin E. Ia berguna untuk menghambat penuaan dan membersihkan kulit dari segala noda seperti bekas jerawat, flek hitam, dan masalah lain. Mengonsumsi alpukat secara teratur juga akan mencegah kulit menjadi kendur seiring bertambahnya usia.

5. GandumBisa didapat dalam bentuk sereal maupun roti, gandum mengandung biotin yang berfungsi membantu sel tubuh memproses lemak. Kekurangan biotin dapat menyebabkan kulit kering dan terlihat kusam.

6. Minyak zaitun
Makanan paling sehat untuk kulit? Salad buah dan sayuran yang diperciki minyak zaitun sebagai penyedap. Minyak ini mengandung asam lemak yang esensial untuk membuat kulit terlihat cerah, bercahaya, dan sehat.
(yahoo.com)

{ASKEP HIPERGLIKEMIA}^^


D. HIPERGLIKEMIA

a. Pengertian
       Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada rentang kadar puasa normal 80 – 90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140 – 160 mg /100 ml darah ( Elizabeth J. Corwin, 2001 )
b. Etiologi
Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting.
Yang lain akibat pengangkatan pancreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau langerhans.
- Faktor predisposisi : herediter, obesitas
- Faktor imunologi pada penderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini mereupakan repon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing
c. Menifestasi klinik
 1) Gejala awal umumnya yaitu ( akibat tingginya kadar glukosa darah)
·                Polipagi.
·                Polidipsi
·                Poliuri.
·                Kelainan kulit (gatal-gatal, kulit kering, rasa kesemutan)
·                Kram otot
·                Visus menurun
·                Penurunan berat badan
·                Kelemahan tubuh dan luka yang tidak sembuh-sembuh.

d. Komplikasi Hiperglikemia
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
A.Komplikasi akut
1.Komplikasi metabolik
ü   Ketoasidosis diabetic
ü   Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik
ü   Hipoglikemia
ü   Asidosis lactate
     2.Infeksi berat
B.Komplikasi kronik
1.Komplikasi vaskuler
ü  Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer
ü  Mikrovaskuler : retinopati, nefropati
2.Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli – buli neurogenik, impotensi, gangguan refleks kardiovaskuler.
3.Campuran vascular neuropati
ü  Ulkus kaki
4.Komplikasi pada kulit
e. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg% (Plasma vena).
Bila GDS 100-200 mg% → perlu pemeriksaan test toleransi glukosa oral.
Kriteria baru penentuan diagnostik DM menurut ADA menggunakan GDP > 126 mg/dl.
Pemeriksaan lain yang perlu diperhatikan pada pasien Diabetes Mellitus:
·           Hb
·           Gas darah arteri
·           Insulin darah
·           Elektrolit darah
·           Urinalisis
·           Ultrasonografi
f. Penatalaksanaan
     Tujuan utama terapi Hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropati.
Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia :
A.Diet
1.Komposisi makanan
a.Karbohidrat = 60 % – 70 %
b.Protein = 10 % – 15 %
c.Lemak = 20 % – 25 %


2.Jumlah kalori perhari
a.Antara 1100 -2300 kkal
b.Kebutuhan kalori basal :
·         Laki – laki : 30 kkal / kg BB
·           Perempuan : 25 kkal / kg BB
3.Penilaian status gizi :
Jumlah kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa adalah :
·         Kurus : BB x 40 – 60 kalori/hari
·         Normal (ideal) : BB x 30 kalori/hari
·         Gemuk : BB x 20 kalori/hari
·         Obesitas : BB x 10 – 15 kalori/hari
B.Latihan jasmani
C.Penyuluhan
   Dilakukan pada kelompok resiko tinggi :
·         Umur diatas 45 tahun
·         Kegemukan lebih dari 120 % BB idaman atau IMT > 27 kg/m
·         Hipertensi > 140 / 90 mmHg
·         Riwayat keluarga DM
·         Dislipidemia, HDL 250 mg/dl
·         Parah TGT atau GPPT ( TGT : > 140 mg/dl – 2200 mg/dl), glukosa plasma puasa derange / GPPT : > 100 mg/dl dan < 126 mg/dl)
D.Obat berkaitan Hipoglikemia
1.Obat hipoglikemi oral :
a)      Sulfoniluria : Glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimeperide, glipizid.
b)      Biguanid ( metformin )
c)      Hon su insulin secretagogue ( repakglinide, natliglinide )
d)     Inhibitor glucosidase
e)      Tiosolidinedlones





2.Insulin
Jenis insulin menurut cara kerja :

Lama kerja

Nama insulin
Mulai kerja
(Jam)
Kerja max
(Jam)
Lama kerja
(Jam)
Kerja singkat
·         Actrafit
·         Humolin R
·         0,5
·         0,5
·         2,5 – 5
·         2,5 – 5
·         4 – 8
·         4 – 8
Kerja sedang
·         Monotard
·         Insulatard
·         Humulin N
·         1-2
·         1-2
·         1-2
·         4 – 6
·         4 – 6
·         4 – 8
·         8 – 24
·         8 – 24
·         8 – 24
Kerja lama
Ultratard
2 – 4
8 – 24
28

g. Pengkajian Keperawatan
1)      Aktivitas / Istirahat
Gejala :
·           Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan.
·           Kram otot, tonus otot menurun.
·           Gangguan tidur / istirahat.
Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan aktivitas.
2)      Sirkulasi
Gejala :
·                     Adanya riwayat hipertensi ; IM akut.
·                     Klaudikasi, kebas, dan kesemutan pada ekstremitas.
·                     Ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama.

Tanda :
·                     Takikardia.
·                     Perubahan tekanan darah postural ; hipertensi.
·                     Nadi yang menurun / tak ada
·                     Distritmia.
·                     Krekels ; DVJ (GJK).
·                     Kulit panas, kering, dan kemerahan ; bola mata cekung.
3)      Integritas Ego
Gejala :
·         Stres; tergantung pada orang lain.
·         Masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi.
Tanda : Ansietas, peka rangsang.
4)      Eliminasi
Gejala :
·         Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia.
·         Rasa nyeri / terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), ISK baru / berulang.
·         Nyeri tekan abdomen.
·         Diare.  
Tanda :
·         Urine encer, pucat, kuning ; poliuri (dapat berkembang menjadi oliguria / anuria jika terjadi hipovolemia berat).
·         Urine berkabut, bau busuk (infeksi).
·         Abdomen keras, adanya asites.
·         Bising usus lemah dan menurun ; hiperaktif (diare).


5)      Makanan / Cairan
Gejala :
·         Hilang nafsu makan.
·         Mual / muntah
·         Tidak mengikuti diet ; peningkatan masukan glukosa / karbohidrat.
·         Penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari / minggu.
·         Haus.
·         Penggunaan diuretik (tiazid)
Tanda :
·         Kulit kering / bersisik, tugor jelek.
·         Kekakuan / distensi abdomen, muntah.
·         Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah).
·         Bau halotosis / manis, bau buah (napas aseton).
6)      Neurosensori
Gejala :
·         Pusing / pening.
·         Sakit kepala.
·         Kesemutan, kebas kelemhan pada otot.
·         Parestesia.
·         Gangguan penglihatan.
Tanda :
·         Disoreantasi; mengantuk, letargi, stupor / koma (tahap lanjut).
·         Gangguan memori (baru, masa lalu); kacau mental.
·         Refleks tendon dalam (RTD) menurun (koma).
·         Aktivitas kejang (tahap lanjut dari DKA).

7)      Nyeri / Kenyamanan
Gejala :Abdomen yang tegang / nyeri (sedang / berat).
Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi ; tampak sangat berhati-hati
8)      Pernapasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi / tidak).
Tanda : Lapar udara. Batuk, dengan / tanpa sputum purulen (infeksi). Frekuensi pernapasan.
9)      Keamanan
Gejala : Kulit kering, gatal ; ulkus kulit.
Tanda : Demam, diaforesis.Kulit rusak, lesi / ulserasi.Menurunnya kekuatan umum / rentang gerak.Parestesia /paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam).
10)  Seksualitas
Gejala : Rabas vagina (cenderung infeksi). Masalah impoten pada pria ; kesulitan orgasme pada wanita.

h.      Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Faktor resiko keluarga ; DM, penyakit jantung, stroke, hipertensi. Penyembuhan yang lambat. Penggunaan obat seperti steroid, diuretik (tiazid); Dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan.
Pertimbangan
Rencana pemulangan : Mungkin mmerlukan bantuan dalam pengarturan diet, pengobatan, pwerawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah.
i.        Pemeriksaan Diagnostik.
a)      Glukosa darah ; meningkat 200 – 100 mg/dl, atau lebih
b)      Aseton plasma ; Positif secara mencolok.
c)      Asam lemak bebas : Kadar lipid dan kolesterol meningkat.
d)     Osmolalitas serum : Meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l.
e)      Elektrolit :
·         Natrium : Mungkin normal, meningkat atau menurun.
·         Kalium ; Normal atau peningkatan semu (perpindahan seluller), selanjutnya akan menurun.
·         Fospor : Lebih sering menurun.
f)       Hemoglobin glikosilat : Kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir ( lama hidup SDM ) dan karenanya sangat bermanfaat dalam membedakan DKA dengan kontrol tidak adekuat Versus DKA yang berhubungan dengan insiden.
g)      Glukosa darah arteri : Biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3 (asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
h)      Trombosit darah : Ht mungkin meningkat ( dehidrasi ), leukositiosis, hemokonsentrasi, merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
i)        Ureum / kreatinin : mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/penurunan fungsi ginjal).
j)        Amilase darah : Mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankretitis akut sebagai penyebab dari DKA.
k)      Insulin darah : Mungkin menurun / bahkan samoai tidak ada (pada tipe 1) atau normal sampai tinggi ( tipe II ) yang mengindikasikan insufisiensi insulin/gangguan dalam penggunaannya ( endogen /eksogen ). Resisiten insulin dapat berkembang sekunder terhadap pembentukan antibodi. (auto antibodi).
l)        Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.
m)    Urine : Gula dan aseton positif; berat jenis dan osmolalitas mungkin menigkat.
n)      Kultur dan sensitivitas : Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernapasan dan infeksi pada luka.
j.        Diagnosa keperawatan yang sering muncul:
1)      Kekurangan volume cairan
2)      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3)      Risiko tinggi terhadap infeksi.
4)      Risiko tinggi terhadap perubahan persepsi sensori.
5)      Kelelahan
6)      Ketidakberdayaan
7)      Kurang pengetahuan (belajar) mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan    pengobatan.

{ASKEP HIPOGLIKEMIA}^^


C. HIPOGLIKEMI

a.  Pengertian
Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah dibawah 60 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemi oral. Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl secara abnormal rendah ( Hotma R,1999).

b.  Etiologi
     Menurut Baradero Mary (2009), etiologi dari hipoglikemia adalah :
Ø      Regimen insulin yang tidak fisiologis.
Ø      Overdosis insulin atau sulfonylurea
Ø      Tidak makan
Ø      Tidak mengkonsumsi kudapan yang telah direncanakan
Ø      Gerak badan tanpa kompensasi makanan
Ø      Penyakit ginjal stadium akhir
Ø      Penyakit hati stadium akhir
Ø      Konsumsi alcohol
Ø      Kebutuhan insulin
Ø      Penyembuhan dari keadaan stress
Ø      Penggunaan zat – zat hipoglikemia

c.  Patofisiologi
Ketergantungan otak pada setiap saat pada glukosa yang disuplai oleh sirkulasi diakibatkan oleh ketidakmampuan otak untuk membakar asam lemak yang panjang, kurangnya simpanan glukosa sebagai glukogen didalam otak orang dewasa dan ketidaksetiaan keton dalam fase makan atau kondisi post absortif. Saat gula daran turun, tiba – tiba otak mengendali defisiensi energinya setelah kadar serum menurun jauh dibawah sekitar 45mg/dl.


d. Tanda dan Gejala Klinis
                                 1) Gejala adrenergic atau system syaraf otonom :
·           Pucat
·           Diahforesis
·           Takikardi
·            Rasa lapar
·            Palpitasi
·            Tremor halus
·            Gugup
·            Cepat marah
·            Parestisia pada bibir dan Jari
·            Piloereksi

                                  2) Gejala Neuroglikopenia atau system syaraf pusat :
·         Sakit kepala
·         Konfulsi
·         Parestesis sirkumoral
·         Merasa lelah
·         Bicara tidak jelas
·         Diplopia
·         Emosi labil
·         Sering menguap
·         Gerakan spastic pada tungkai bawah
·         Kejang dan koma

                              3)  Perubahan Psikis karena hipoglikemia :
·         Depresi dan iritabel
·         Ngantuk pada jam bangun dan malam hari tidak bias tidur
·         Tidak mampu kosentrasi
                                      
                            4)  Gejala karena efek hipoglikemik pada system muskuler :
·         Lemah
·         Mudah capek
e. Pemeriksaan Diagnostik
Ø      Tes glukosa darah melalui finger – stick
Ø      Hemoglobin glikosilat bisa normal atau tinggi
Ø      Lipid serum bisa normal atau abnormal
Ø      Keton  bias negative atau positif
Ø      Dasar  diagnosis terbukti hipoglikemi dipakai trias whipple :
-          Hipoglikemi dengan gejala – gejala syaraf pusat, psikiatrik,  vasomotrik.
-          Penentuan kadar glukosa darah berulang ditemukan dengan harga < 50mg %.
-   Gejala akan hilang dengan pemberian glukosa.

f.  Penatalaksanaan
·         Bila pasien sadar atau fase adrenergic, beri karbohidrat 15g ( 3 tablet glukosa atau 120cc jus buah tanpa gula atau 3 permen atau 3 sendok makan glukosa atau 6 ons minuman cola, dan 6 ons jus jeruk ).
·         Bila pasien tidak sadar atau fase neurologic, beri 1 ampul 50% dextrose ( iv bolus ) atau D40%, 25 – 50cc iv, cairan ruwatan D10 – hipoglikemi menghilang.
·         Mencari dan mengobati penyakit dasar.

g. Askep secara teori pada hipoglikemia
     a)  Pengkajian
o       Biodata
o       Riwayat Penyakit Sekarang
o       Riwayat Penyakit Dahulu
o       Riwayat Penyakit Keluarga
o       Kardiovaskuler
o       Neurovaskuler
o       Gastrointestinal
o        Urinarius
o       Seksual
o       Penglihatan Kabur
v  Pemeriksaan Fisik
v  Inspeksi
v  Palpasi
v  Perkusi :
v  Auskultasi :
v  Diet
v  Aktifitas Fisik

2) Diagnosa Keperawatan
ü  Resiko kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuria, asupan kurang, dan kurang pengetahuan.
ü   Kelelahan yang berhubungan dengan nutrisi yang tidak adekuat ( dari keadaan glikemik ) dan kelamahan otot.
ü  Perubahan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan perubahan metabolisme, dan kurang asupan makanan.
ü  Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan kebutuhan.
ü  Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
ü  Ketakutan yang berhubungan dengan penyakit kronis yang berlangsung selama hidup, perubahan pola hidup, pemakaian insulin, dan kehilangan pekerjaan.
ü  Defisit pengetahuan tentang penyakit DM, obat serta efek dan efek samping, keterampilan perawatan diri ( injeksi insulin dan  HBGM ( memantau glukosa darah dirumah ), diet, aktivitas yang berhubungan dengan tidak ada informasi baru tentang DM, serta pengobatannya.
ü  Resiko terhadap infektif penatalaksanaan regimen terapeutik ( individual ).

3) Kriteria Hasil
Õ      Menunjukan tanda – tanda keseimbangan cairan
Õ      Rasa lelah berkurang dengan skala 0 – 5
Õ      Resiko infeksi berkurang
Õ      Menunjukan tanda nutrisi yang adekuat
Õ      Rasa cemas  berkurang
Õ      Memperoleh pengetahuan yang cukup

       4) Intervensi
ü  Memperbaiki status cairan
ü  Mempertahankan nutrisi yang adekuat
ü  Mengurangi kelelahan
ü  Menghindari infeksi
ü  Mengurangi rasa cemas atau takut
ü  Memberi pengetahuan

5) Evaluasi
·         Keseimbangan cairan membaik
·         Kelelahan berkurang dan tidak merasa lelah
·         Resiko infeksi berkurang
·         Nutrisi yang adekuat dan dapat mempertahankan berat badan dan dapat memilih makanan, jumlah, dan distribusi makanan yang cocok.
·         Rasa takut atau cemas berkurangMemperoleh pengetahuan yang cukup