adi disinilah kita, satu bulan setelah putus. Mi-ho masih hidup dengan kondisi sehat dan memakai nama Park Sun-joo. Setelah kepulangannya ke Korea dari lokasi syuting di Cina, Dae-woong melihat kalau Dong-joo telah menutup kantornya dan mengira kalau Dong-joo dan Mi-ho telah pindah bersama.
Dae-woong bereaksi waktu nama seorang pelayan kafe dipanggil – Park Sun-joo, siapa lagi? – tapi ternyata dia wanita lain. Sambil menggeleng kepalanya, dia mengingatkan dirinya bahwa tidak ada alasan bagi Mi-ho untuk tetap berada di Korea, dan tepat saat itulah Mi-ho berjalan di belakang Dae-woong.
Namanya dipanggil juga (Park Sun-joo) dan lagi2 Dae-woong mencarinya. Pandangan Dae-woong dihalangi oleh sebuah taksi dan seseorang, jadi dia menebak dengan kecewa kalau Park Sun-joo adalah nama biasa. Dae-woong berjalan ketika taksi Mi-ho lewat di sampingnya, dia tidak sadar pada keberadaan Mi-ho di dalam taksi itu.
Dae-woong kembali ke loteng sekolah laga yang tetap tidak tersentuh sejak dia pergi. Melihat kenang2an semasa mereka bersama masih disana, Dae-woong mengatakan pada dirinya sendiri kalau merupakan hal bagus bila Mi-ho meninggalkan segalanya. Di sisi lain, Mi-ho bertemu dengan Dong-joo untuk mengurus beberapa urusan untuk keperluan pernikahan mereka yang akan datang. Tapi Mi-ho tidak menunjukkan kegembiraan pada hari besar itu dan menyerahkan semua keputusan pada Dong-joo.
Dong-joo ingin memilih semuanya berdasarkan selera Mi-ho tapi Mi-ho meminta Dong-joo untuk memilih segalanya, mulai dari makanan yang mereka pesan hingga pakaian yang akan Mi-ho kenakan. Dong-joo meminta Mi-ho untuk memastikan mengundang Dae-woong ke pernikahan itu, jadi Dae-woong bisa melihat kalau Mi-ho baik2 saja. Jika Mi-ho bisa dijamin bahwa Dae-woong baik2 saja, hal itu akan membantunya melupakan Dae-woong dan melanjutkan hidupnya sendiri. Dong-joo mengatakan kalimat terakhirnya seolah-olah dia sedang mencoba meyakinkan dirinya; dan bukan rahasia lagi kalau Mi-ho telah kehilangan cahayanya sejak meninggalkan Dae-woong.
Dong-joo, setidaknya, sudah mengaku apa arti ekor Mi-ho yang menghilang dan bahwa tetap kehilangan ekor itu mengindikasikan kalau darah Dong-joo terus membunuh Mi-ho. Selama ini, Dong-joo tetap berharap bahwa jika Mi-ho mampu melupakan Dae-woong dan menerima dirinya sebagai makhluk berdarah campur seperti Dong-joo, maka sisi gumiho Mi-ho akan menguat dan Mi-ho akan menghentikan proses pemusnahan. Akan tetapi, hingga sekarang hal tsb tidak terjadi dan Dong-joo mengatakan dengan prihatin kalau kematian lainnya akan terjadi malam ini. Jika ekor yang ini mati juga, Mi-ho hanya akan punya satu.
Mi-ho tidak yakin apakah dia sudah cukup melupakan Dae-woong untuk menghentikan prose situ tapi dalam beberapa hal, mereka akan tahu malam ini. Tapi mengejutkan juga karena Mi-ho telah memindahkan manik2 serigalanya. Mi-ho mengendap-endap ke apartemen Dong-joo dan mengeluarkan sebuah botol kecil dari tempat persembunyiannya. Mi-ho berkata, “Aku tidak bisa berhenti – aku akan menghilang. Hal bagus bila aku mengeluarkan manik2 yang berisi hidup Dae-woong, sebab ini tidak akan menghilang.” Rasanya menyakitkan sekali bahwa Mi-ho lebih baik mati daripada hidup bukan sebagai manusia!
Dae-woong mengajak Ddoong-ja jalan2 dimana mereka berhenti sebentar di sebuah toko untuk membeli minuman. Dia meninggalkan anjingnya di luar di depan toko, yang menderap untuk bertemu seseorang di kejauhan. Itu Mi-ho! Ini adalah acara rutin mereka karena Mi-ho sering bertemu anjing itu setiap kali bibi Min-sook mengajaknya jalan2 tentu saja tanpa sepengetahuan Min-sook. Mi-ho berbincang dengan Ddoong-ja untuk beberapa saat, lalu beranjak pergi sebelum pemiliknya datang.
Dae-woong muncul dari toko sesaat setelah Mi-ho pergi, jadi mereka tidak saling bertemu tapi Ddoong-ja menggonggong dan menolak untuk menuruti perintah Dae-woong. Malahan, anjing itu berlari. Dan ini, menuntun Dae-woong tepat pada Mi-ho. Mereka tetap bersikap seolah-olah mereka melakukan semua ini untuk kepentingan bersama.
Mi-ho menjelaskan keberadaannya di Korea dengan mengatakan bahwa dia mempunyai beberapa hal untuk diurus sebelum pergi. Dae-woong bertanya apakah Mi-ho sudah berhenti berharap untuk bisa menjadi manusia dan berencana untuk hidup seperti Dong-joo, dan Mi-ho berkata iya. Mi-ho memberikan sekotak kebohongan pada Dae-woong tentang bagaimana dia hidup nyaman di sekitar orang yang tidak tahu dia itu sebenarnya apa, dan bagaimana Dong-joo memberikan banyak bantuan. Faktanya, Mi-ho suka semua hal yang seperti sekarang ini.
Mi-ho mengeluarkan undangan dan menyerahkannya, meminta Dae-woong bahwa dia bisa mendapatkan jaminan kalau dia (Mi-ho) baik2 saja dan tidak harus merasa bersalah. Dae-woong memandangi kertas itu lalu menyerahkannya kembali sambil berkata dia tidak memerlukannya. Dan ternyata Mi-ho memberikan voucher kosmetik pada Dae-woong! Mi-ho meraba-raba dompetnya untuk mencari amplop yang tepat, tapi Dae-woong menyadari kalau anjingnya telah berkelana dan mulai mencarinya. Untungnya sebuah telpon pada kakek bisa memberikan kepastian kalau Ddoong-ja sudah menemukan jalan pulang ke rumah.
Akan tetapi, Dae-woong merasa aneh bahwa Mi-ho tidak bisa mencium bau Ddoong-ja atau mendengarkan pembicaraan telpon dengan kakek. Berpikir kalau ini artinya Mi-ho semakin sekarat, Dae-woong bertanya apakah kekuatan Mi-ho begitu lemahnya sekarang. Mi-ho membuat alasan bahwa dia secara sengaja menyembunyikan kemampuannya untuk berbaur dengan masyarakat. Tapi Dae-woong tahu yang sebenarnya dan kaget pada tanda2 kekuatan Mi-ho yang menurun. Mi-ho bahkan tidak bisa membebaskan diri dari genggaman Dae-woong waktu dia memegang balik Mi-ho dan meminta Mi-ho untuk menggoyang dirinya untuk membuktikan kalau Mi-ho hanya berpura-pura soal kekuatannya.
Mi-ho dengan tajam mengatakan bahwa dia memilih untuk tidak melakukannya, jadi orang2 tidak akan memanggilnya monster seperti yang Dae-woong lakukan, dan pegangan Dae-woong mengendur pada ingatan itu. Mi-ho menggunakan nada menyakitkan untuk membuat Dae-woong tidak bertanya lagi dan pergi dari sana. Tapi dengan kecurigaan yang sudah sangat tinggi, sekarang Dae-woong dipaksa untuk mencari tahu berapa banyak ekor yang masih dimiliki Mi-ho, dan memutuskan untuk tetap menempel Mi-ho sampai dia bisa memeriksanya pada malam hari.
Di sisi lain. Sutradara Ban harus bersikap manis pada Min-sook untuk merayu Min-sook agar tidak dongkol lagi sebab Ban Doo-hong sedang merencanakan pernikahan mereka berdekatan dengan jadwal syuting. Min-sook merasa terluka pada pertunangan mereka yang tergesa-gesa, tapi buang2 waktu adalah pertimbangan yang besar sebab Min-sook sedang hamil. Caranya memenangkan hati Min-sook: Doo-hong mengatakan kalau setelah bertemu dengan Min-sook, kegiatan favoritnya sudah dihilangkan (yaitu minum kopi) sebab, “Kau mengisi kekosongan di dalam sini, kau adalah kopi cinta!”
Untuk memastikan Dae-woong menerima undangan pernikahan Mi-ho, Dong-joo memberikannya pada Hye-in, yang sebaliknya malah menipu Sun-nyeo dan Byung-soo dengan hal itu. Mereka berdua sangat kaget sebab mereka mengira bahwa pasangan itu akan memperbaiki semuanya dan kembali bersama.
Mereka bertanya-tanya atas keterlibatan Hye-in dalam masalah ini, tapi Hye-in mendesah di depan mereka berdua untuk melupakan itu; benar2 tidak bisa dipercaya bahwa mereka lebih memilih membiarkan semua ini berjalan begini. Secara alami, hal ini memicu rasa penasaran Byung-soo dan Sun-nyeo dan mereka membayangakn skenario yang mungkin. Seperti… Dae-woong menghancurkan pernikahan itu untuk menarik Mi-ho dan meninggalkan Dong-joo sendirian di altar.
Tapi mereka ingat bahwa Hye-in mengatakan bahwa cerita itu begitu sangat tidak dapat dipercaya, jadi mereka membayangkan ulang adegannya… hanya saja kali ini Dae-woong malah menarik Dong-joo keluar! Hehehe. Tapi tidak, mereka yakin Dae-woong tidak berputar menjadi pria seperti itu. Jadi skenario ketiga mengharuskan Dae-woong untuk menerobos masuk ke pernikahan itu untuk mengentikannya… sebab mereka bertiga adalah saudara! Bersama, mereka harus bersatu untuk membalas musuh ortu mereka! Aneh!
Dae-woong tetap mengikuti Mi-ho dengan memakai berbagai alasan untuk menghabiskan waktu selagi dia menunggu munculnya bulan. Bersikeras untuk makan daging bersama, Dae-woong punya dua alasan: yang pertama adalah untuk melewatkan waktu, tapi juga untuk mengingatkan Mi-ho hal2 yang dia sukai dan untuk mengetes kebohongannya.
Mi-ho menolak kegiatan ini dengan mengatakan kalau mereka tidak punya hubungan apa2 lagi sekarang. Dae-woong setuju, mengatakan bahwa dia bahkan tidak tahu apa nama belakang Mi-ho sekarang, yang mengacu ke perubahan ekor Mi-ho. Dia dulu menamai Mi-ho Gu Mi-ho, yang berasal dari gumiho dang u artinya sembilan, sesuai dengan jumlah asli ekor Mi-ho. Karena satu per satu hilang, Mi-ho akan mengubah cirinya khas-nya itu – palmiho (delapan), ohmiho (lima), dan seterusnya. Jadi sekarang, Dae-woong ingin tahu apa nama belakang Mi-ho – sa (empat)? Atau sam (tiga)?
Dae-woong menolak pergi sampai Mi-ho membelikannya daging. Karena dulu dia memberikan Mi-ho banyak sekali daging, Mi-ho bisa melakukan itu sekarang. Dae-woong memanggang setiap potong daging itu. Tahu kalau Dae-woong menguji daya tahan Mi-ho saat Mi-ho berpura-pura tidak tertarik pada daging2 itu. Mi-ho mengembalikannya semua pada Dae-woong, menyebutnya sok dengan duduk disini berjam-jam, sehinggal memaksa Dae-woong untuk berbuat sesuai dengan hal itu. Dengan tidak nyaman, Dae-woong menggigit dagingnya sepotong demi sepotong sebab dia tahu kalau waktunya masih panjang.
Setelahnya, Dae-woong minta jus buah dan mesin makanan memakan koin Mi-ho. Tidak ingin menunggu tukang reparasi, Mi-ho menendang mesin itu. Mesin itu memuntahkan koin Mi-ho tapi Dae-woong prihatin pada betapa lemah tendangan Mi-ho jadinya – dia dulunya kuat, kaleng bisa muncul hanya sekali tending saja.
Dae-woong berpura-pura sakit kepala untuk mendekati Mi-ho dan mendapatkan simpatinya, menjelaskan bahwa dia merasa lebih baik sekarang karena dia dekat dengan manik2 Mi-ho. Tahu bahwa itu bohong, Mi-ho menyebut Dae-woong pembohong dan berkata kalau dia akan mengatakan pada semua orang jika Dae-woong adalah penguntit kalau dia masih terus mengikutinya. Dae-woong hanya ingin memeriksa ekor Mi-ho tapi Mi-ho menjawab kalau hal itu membuat Dae-woong menjadi orang yang tidak wajar, plus Dae-woong merupakan seorang pemalas!
Itu memang menyakitkan, tapi itu tidak cukup untuk membuat Dae-woong goyah. Dia mengikuti Mi-ho ke dalam bus. Tapi Mi-ho berpikir cepat dengan segera keluar dari dalam bus dan menjebak Dae-woong di dalamnya. Waktu Dae-woong kembali ke perhentian bus, Mi-ho menyembunyikan dirinya. Dae-woong memandang berkeliling ketakutan mencari Mi-ho dan Mi-ho berkata, “Kau tidak boleh tahu sedang dalam keadaan bagaimana aku. Kau harus berpikir aku hidup dengan bahagia.”
Dong-joo memberitahu Mi-ho bahwa Dae-woong akan mendapatkan undangannya besok. Dia juga mengatakan kalau Dae-woong akan mendapatkan pesannya ketika melihat Mi-ho menikah dan pergi. Mi-ho meminta maaf karena sudah mengacaukan rencana Dong-joo untuk hidup rendah hati tapi Dong-joo malah mengatakan kalau keberadaan Mi-ho membuat segalanya menjadi baik2 saja.
Dengan satu kematian terjadi setiap sebelas hari, hari ini menandai hari ke-88 dan kematian ke-8. Mi-ho mulai merasakan serangan sakit dan berusaha menyembunyikannya dari Dong-joo. Dia pergi ketika sakit itu semakin menjadi-jadi. Mi-ho menuju ke basement untuk mengambil manik2nya dan memegangnya dekat dengan dadanya. Dia melakukannya dengan pelan2 dan hati2 sebab dia tahu hal itu akan membuat Dong-joo kesal karena sudah memindahkan manik2nya.
Dae-woong juga sadar pada jadwal hari ini dan khawatir di rumah, dan berharap agar Mi-ho baik2 saja. Akhirnya, ekor ke delapan Mi-ho menghilang dan rasa sakit Mi-ho mulai menghilang. Mi-ho meletakkan kembali manik2 ke tempat persembunyiannya dan pada saat itulah Dong-joo muncul di pintu. Dia ternyata menjadi curiga dan datang untuk memeriksa Mi-ho.
Mi-ho membuat alasan tapi Dong-joo tahu dan bertanya apakah Mi-ho kehilangan ekornya. Mi-ho mengakuinya. Melihat reaksi Dong-joo, Mi-ho meminta Dong-joo untuk membiarkannya pergi sekarang jadi mereka bisa melanjutkan jalan mereka dengan terpisah, tapi Dong-joo menolak menyerah menolong Mi-ho. Selama Mi-ho masih punya ekor, Mi-ho masih punya kehidupan dalam dirinya dan itu artinya dia masih punya kesempatan.
Tidak mampu menghilangkan kekhawatirannya pada kemungkinan kematian ke delapan Mi-ho, Dae-woong bergegas keluar rumah. Dia dihentikan oleh kakek, yang ingin agar Dae-woong menemani Min-sook dan menjaga bibi ketika bibi mengurusi persiapan perkawinannya. Dengan enggan, Dae-woong menurut. Dae-woong begitu tidak sabar pada urusan itu hingga Min-sook terganggu dengan ketidaksabaran Dae-woong.
Dae-woong dan Min-sook duduk dengan WO-nya. Ketika sedang melihat calendar, Dae-woong memperhatikan nama Park Dong-joo dan Park Sun-joo tapi dia menganggapnya sebagai kebetulan yang lain. Tapi Dae-woong menghampiri mereka ketika Dong-joo dan Mi-ho keluar dari lorong. Dia terluka dan kaget menyadari bahwa mereka menikah. Dengan tajam, Dae-woong berkata kalau jelas sekali Mi-ho baik2 saja.
Sekarang Mi-ho memberikan undangannya pada Dae-woong dan mengucapkan selamat tinggal. Dia juga berkata kalau dia akan bertemu dengan Dae-woong pada upacara pernikahannya. Dengan penuh air mata, Dae-woong bertanya apakah Mi-ho pikir dia akan datang ke pernikahan itu, jadi Mi-ho menawarkan ucapan selamat tinggalnya disini. Karena sakit, Dae-woong berkata, “Jangan saling bertemu lagi.” Dia mengerjapkan air matanya ketika Dong-joo dan Mi-ho berjalan pergi dan mengatakan pada dirinya kalau ini demi kebaikan semua.
Min-sook membaca keadaan ini dan menebak kalau Dae-woong yang dicampakkan, bukan Mi-ho. Bibi membagi cerita ini dengan kakek yang memperhatikan bahwa Min-sook seusia dengan Dae-woong waktu pertama kali dicampakkan. Min-sook mengenang dengan penuh kasih sayang bagaimana Dae-woong selalu berada di sekitarnya untuk menenangkannya.
Sebuah cerita singkat memberitahu kita bagaimana pertama kali Bibi Min-sook dicampakkan yaitu pada tahun 1991, dijelaskan oleh salah satu lagu hit jaman itu dari Shin Seung Hoon. Kemudian ada lagi tahun 1999 yang ditemani oleh lagu dari G.O.D. dan terakhir dengan lagu dari Yoon Da Hyun tahun 2005!
Min-sook memutuskan untuk mengembalikan kebaikan itu dengan menenangkan Dae-woong, jadi dia dan kakek memanjakan Dae-woong dengan makan siang dan memberikan perhatian lebih pada Dae-woong. Sayangnya, sebutan daging membuat Dae-woong lemas lagi, bibi lupa kalau daging adalah sesuatu yang sangat berhubungan erat dengan Mi-ho. Byung-soo memaksa Dae-woong untuk melupakan Mi-ho, dan bahkan menawarkan diri untuk membantu membersihkan loteng. Sutradara Ban sudah memutuskan untuk membersihkan tempat itu dan mereka perlu membuang benda2 yang tertinggal.
Mi-ho melihat album foto yang diisi dengan foto2 Dae-woong yang diambil secara rahasia waktu dia syuting di Cina. Tanpa sepengetahuan Dae-woong, Mi-ho mengikuti Dae-woong ke Cina dan melihat dari pinggir dan sekarang dia menggumamkan alasan kenapa dia tahu kata penguntit, tidak wajar, dan pemalas. Itu karena dia mendapatkan kata2 itu waktu dia mengikuti Dae-woong ke Cina.
Contohnya, Mi-ho melihat seorang pengintai ditegur oleh seorang kru dan memanggilnya penguntit atau orang aneh, sedangkan dia menyebut diri pemalas ketika dia nebeng makan dengan staff. Dong-joo menghampiri Mi-ho yang sedang melihat album dan mengingatkan Mi-ho kalau pernikahan itu adalah ide Mi-ho!
Mi-ho sadar kalau dia harus mengambil beberapa hal terakhir dan Dong-joo mencoba menghentikannya. Dia memohon pada Mi-ho untuk melupakannya – itulah alasan kenapa mereka berbuat sejauh ini dan ketika Mi-ho masih punya nyawa, Mi-ho masih punya kesempatan untuk mendapatkannya. Tapi Mi-ho harus meninggalkan semuanya disini. Mi-ho tidak mau dihalangi jadi dia melepaskan tangan Dong-joo.
Sun-nyeo melihat foto2 yang diambil di Cina, dan sebuah sosok di latar belakang terlihat sama persis seperti Mi-ho. Byung-soo ingin berpura-pura kalau itu bukan Mi-ho, untuk ketenangan pikiran Dae-woong, tapi kemudian Dae-woong muncul di sampingnya untuk ikut melihat, penasaran pada apa yang mereka lihat. Dengan cepat, dia mengenali Mi-ho tapi Byung-soo protes dengan keras dengan berkata kalau itu tidak mungkin Mi-ho. Dae-woong ikut2an, mengatakan kalau itu bukan Mi-ho, meski dengan sangat jelas dia tidak percaya itu.
Benda yang ingin Mi-ho ambil adalah album foto tua – yang berisi banyak foto gembira – dan dia menemukannya kembali di loteng sekolah laga. Ketika melihat boneka kaki ayam, dia memutuskan dia akan menambahkan itu juga – tapi kemudian dia melihat poster kamera digital dan tidak juga ingin meninggalkan itu. Khawatir bahwa pada titik ini dia tidak akan mampu meninggalkan apa2, dia meletakkan yang lainnya dan hanya membawa album foto itu saja.
Melihat calendar yang belum lengkap di tembok, Mi-ho menandai sisa hari yang sudah lewat, berhenti pada hari ke-9. Mendengar seseorang mendekat, Mi-ho bersembunyi di kamar mandi ketika Dae-woong tiba. Dia disini untuk membereskan semuanya. Dia bingung pada album yang hilang itu dan melihat calendar yang baru saja ditandai. Hanya ada satu orang yang bisa melakukan ini dan ini memberi harapan pada Dae-woong kalau Mi-ho datang hari ini.
Mi-ho mendengar pintu depan ditutup, dan dengan hati2 keluar sebab berpikir kalau sudah aman. Hanya saja, dia malah bertemu dengan Dae-woong di pintu depan sedang menunggunya. Mi-ho menyembunyikan album di belakang tapi Dae-woong melihatnya dan menariknya dari Mi-ho. Mi-ho mencoba mempertahankan sikapnya untuk bersikap tidak peduli pada Dae-woong, tapi Dae-woong malah bertanya apakah Mi-ho mengikutinya ke Cina. Dae-woong tidak percaya penyangkalan lemah Dae-woong.
Lagi, Dae-woong meminta melihat ekor Mi-ho, sebab ingin tahu keadaan Mi-ho sekarang. Mi-ho merasa sudah muak dan berlari menuruni tangga menuju gym. Dae-woong menyusul Mi-ho kesana dan ingin tahu alasan sebenarnya kenapa Mi-ho menghindarinya, tidak percaya pada alasan yang diberikan Mi-ho. Dae-woong menebak kalau kematian Mi-ho tidak berhenti – Mi-ho terus kehilangan ekornya, benar kan?
Dae-woong berkata kalau dia benar2 harus tahu bagaimana keadaan Mi-ho. Dengan alunan melankolis, Mi-ho melangkah ke bawah cahaya bulan dan meminta Dae-woong untuk melihat dekat2, “Lihat bagaimana aku, bagaimana hatiku.” Dan ketika Mi-ho menunjukkan keadaannya yang sebenarnya, Dae-woong melihat kalau yang Mi-ho punya hanya satu ekor yang mengayun lemas dan sedih di bawah cahaya bulan.
Sambil menahan air matanya, Mi-ho berkata, “Aku tidak bisa berhenti.” Meski Dae-woong mencurigai yang sebenarnya, dihadapkan pada hal ini adalah sebuah pukulan besar. Dae-woong bertanya dengan cemas, “Kalau begitu kau masih sekarat?” Mi-ho mengangguk, “Aku akan menghilang.”